Bagaimana Mengatur Keuangan Mahasiswa di Masa Pandemi?

Bulan maret merupakan awal dari masa pandemi yang tidak pernah kita bayangkan selama ini dan sangat berpengaruh besar keberbagai sektor, khususnya dalam sektor ekonomi dan pendidikan. Ada banyak kajian yang membahas penyebab adanya covid 19. Salah satumya kita harus pintar manajemen keuangan. Sebagai mahasiswa kita tidak boleh putus semangat dan menyalahkan keadaan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai peraturan untuk menangani dampak yang ditimbulkan wabah Covid 19 dalam berbagai sektor. Ada bebrbagai langkah dan upaya pemerintah Indonesia yang diambil dalam menangani Covid 19.

Pemerintah tentunya sudah menetukan hal halpenting yang berkaitan dengan ekonomi rakyat agar tetap stabil. Sejatinya dalam hal mikro misalnya konsumsi atau untuk kehidupan sehari hari ada atau tidaknya pandemi seharusnya sudah bisa kita atur sendiri karena merupakan hal pokok dalam kehidupan. Sebagaimana peristiwa krisis moneter pada tahun 98 yang mengakibatkan bank bank konven itu mengalami krisis dan hanya bank syariahlah yang mampu bertahan pada saat itu. Ini membuktikan bahwa konsep dan praktiknya yang ada di bank syariah ini sangat bagus dan hanya memiliki tingkat resiko yang sangat minim. Artinya dalam teori konsumsi disampaikan setiap pendapatan naik maka pengeluaran juga akan naik, begitu juga sebaliknya. Namun Islam tidak seperti itu. Konsumsi dalam Islam mengatakan saat pendapatan naik kebutuhan tetap dan pengeluaran (dalam hal ibadah) naik , begitu juga sebaliknya. Sedangkan utility yang dicapai dalam Islam bukan hanya kepuasan dalam konsumsi, tapi kemaslahatan (kebaikan)-nya. Artinya Islam sangat solutig dalam segala problem khususnya manajemen keuangan.

Oleh karena itu kita yang masih bergantung kepada orang tua atau kerabat lebih baik kita membantu meringankan beban orang tua dengan mencari penghasilan sendiri sekalipun itu masih sangat minim. Sebagai mahasiswa kita harus memiliki tabungan /invest. Jadi kita harus pandai mengatur keuangan seperti yang diajarkan dalam islam. Kita mengkonsumsi apa yang menjadi kebutuhan (need) tetapi bukan apa yang menjadi keinginan (want).

Referensi

https://kemlu.go.id/hanoi/id/news/5105/langkah-dan-upaya-pemerintah-indonesia-dalam-menangani-dan-menghadapi-covid-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *